WRITTEN BY REDAKSI WEB
thursday, 03 december 2009 12:19
Hay Sobat Changcut Rangers Se-Indonesia, ada kabar nich dari temen kita Changcut Ranggers 18 Medan. Ditambah dendang-dendang berlirik nyeleneh semacam, 'Wanita racun dunia, I love you beibeh, main serong berbahaya but it so fun,' yang tampak tak biasa bila dibanding dengan lagu-lagu melow yang beredar sekarang.
Karena perbedaan inilah, yang membuat band yang terbentuk sejak 2005 ini memiliki penikmat yang menyatukan diri dalam komunitas bernama Changcut Ranger. Komunitas ini juga sudah hampir menyebar ke pelosok tanah air.
Anak muda Medan pun seolah tak ingin ketinggalan. Para penghobi musik bergabung dengan menyebut komunitasnya sebagai Changcut Ranger (CR) 18 Medan. Para anggota CR 18 Medan yang telah menabalkan diri sejak 18 Januari 2009 ini mengaku bergabung karena hobi musik, suka dan begitu menggilai TC. Sebut saja di antaranya ada Eri, Haka, Pandu, Gea sampai yang termuda Calvin yang sekarang masih berusia 13 tahun.
Bermula sekadar kumpul-kumpul sesama penggemar TC di Pendopo USU, Eri dan teman-teman pun membentuk komunitas Changcut Ranger. Hingga sekarang anggota CR 18 Medan sudah mencapai puluhan orang.
"Tidak ada perekrutan resmi demikian juga sistem kepengurusan, misalnya ketua, sekretaris dan jabatan lainnya," ungkap Eri saat ditemui Globa. Alasannya sih agar lebih bersifat kekeluargaan tanpa ada yang menjadi 'kepala' dibanding yang lainnya.
Kegiatan yang mereka lakukan juga banyak. Dari seputar diskusi tentang TC, nonton bareng konser TC hingga menyusun rancangan ke depannya CR 18 Medan. "Kami mau CR 18 Medan ini sebagai wadah bagi fans TC supaya penggemar TC lebih terarah dan tidak melakukan tindakan anarki kepada idolanya," kata Eri.
CR 18 Medan sendiri belum diresmikan secara sah oleh TC. Meski begitu mereka tetap aktif dan kreatif menciptakan seragam mereka sendiri dengan logo TC tentunya. "Ke depannya sih kami pengen CR 18 Medan diresmikan langsung oleh TC, tapi belum tahu kapan. Harus ada penyesuaian jadwal dengan TC juga," tambah Eri.
Bedanya Itu Lho...
'Biar kata nenek sihir bagiku kau Britney Spears,' demikianlah pandangan CR 18 Medan dengan TC. Sehingga walau ada orang yang berkomentar ya noraklah, terlalu over namun buat CR 18 Medan TC tetap yang terbaik.
"Aliran mereka itu yang mengarah ke gaya tahun 80-an dengan sentuhan rock membuat perbedaan dengan musik zaman sekarang," komentar Eri. Mahasiswa USU ini sendiri mengaku ia menyukai TC karena perbedaan tersebut. "Aku bukan pencinta TC tapi penyuka. Beda lho cinta dengan suka," celetuknya.
Sebagai penikmat musik, Eri yang tak lain adalah penggemar band-band indie ini menganggap musik TC tak jauh berbeda dengan musik yang sering dimainkan band indie. "Musik yang ditawarkan jarang didengar, bebas, tidak terpaku dengan orang lain, itu yang membuat unik," cerita Eri yang juga menyukai band indie asal Bandung Rocket Rockers.
Jika biasanya remaja perempuan menyukai band yang berpersonelkan pria-pria yang ganteng dan keren, Haka sendiri lebih memilih TC. "Performanya itu lho contohnya aja cara Qibil memainkan gitar," kata siswi SMA Negeri 4 Medan ini.
Selain juga dikatakan Haka, TC mampu membawa suasana. Tak hanya merebut perhatian penonton dari lagu-lagunya saja melainkan juga membuai penonton lewat candaan dan gaya gokil yang membuat penikmat tidak "memelototin" mereka.
sumber: Changcut Rangers 18 Medan
Browse » Home »
Berita ,
Cerita CR ,
Changcut Rangers
» Changcut Ranggers 18 Medan - Suka TC karena Beda
Sabtu, Desember 12, 2009
Changcut Ranggers 18 Medan - Suka TC karena Beda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda adalah inspirasi kami..!! Sebelum Dan Sesudah Komentar Jangan Lupa Klik Iklan Di Atas.. Thank!!